southwold-scene.com

southwold-scene.com – Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam, di mana umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Di Suriah, Ramadan bukan hanya waktu untuk meningkatkan spiritualitas dan kebersamaan, tetapi juga kesempatan untuk menikmati berbagai hidangan khas yang disiapkan khusus untuk berbuka puasa (iftar) dan sahur. Kuliner Suriah selama Ramadan menawarkan kelezatan yang kaya akan sejarah dan budaya, mencerminkan tradisi kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dekat kuliner Suriah selama Ramadan, mengulas beberapa hidangan khas, bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatannya, serta makna budaya di balik hidangan-hidangan ini.

Pentingnya Kuliner selama Ramadan di Suriah

1. Simbol Kebersamaan dan Perayaan

  • Acara Keluarga: Hidangan iftar dan sahur sering menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, mempererat ikatan dan meningkatkan kebersamaan.
  • Perayaan Keagamaan: Hidangan khas Ramadan mencerminkan makna religius dan budaya, serta melambangkan rasa syukur dan kebahagiaan.

2. Kekayaan Kuliner

  • Pengaruh Budaya: Kuliner Suriah dipengaruhi oleh berbagai budaya dan tradisi, menciptakan hidangan yang beragam dan kaya rasa.
  • Bahan-Bahan Lokal: Penggunaan bahan-bahan lokal seperti daging, sayuran, rempah-rempah, dan buah-buahan memberikan rasa autentik pada hidangan Suriah.

Hidangan Khas Suriah Selama Ramadan

1. Fattoush

  • Deskripsi: Fattoush adalah salad segar yang terbuat dari sayuran seperti tomat, mentimun, selada, dan roti pita yang digoreng atau dipanggang, kemudian diaduk dengan saus lemon dan minyak zaitun.
  • Bahan Utama: Tomat, mentimun, selada, bawang merah, roti pita, lemon, minyak zaitun, sumac, garam.
  • Cara Membuat: Potong semua sayuran menjadi potongan kecil, campurkan dalam mangkuk besar. Tambahkan potongan roti pita yang sudah digoreng atau dipanggang. Tambahkan jus lemon, minyak zaitun, sumac, dan garam. Aduk hingga merata.
  • Makna dan Penggunaan: Fattoush sering disajikan sebagai hidangan pembuka saat iftar, melambangkan kesegaran dan kenikmatan setelah seharian berpuasa.

2. Kibbeh

  • Deskripsi: Kibbeh adalah hidangan yang terbuat dari daging cincang (biasanya domba atau sapi) yang dicampur dengan bulgur dan rempah-rempah, kemudian digoreng atau dipanggang. Variasi kibbeh termasuk kibbeh nayyeh (mentah), kibbeh bil sanieh (dipanggang), dan kibbeh ras (digoreng).
  • Bahan Utama: Daging cincang, bulgur, bawang, rempah-rempah (seperti kayu manis, jintan, dan allspice), minyak untuk menggoreng.
  • Cara Membuat: Campurkan daging cincang dengan bulgur, bawang cincang, dan rempah-rempah. Bentuk adonan menjadi bola atau patty, kemudian goreng atau panggang hingga matang.
  • Makna dan Penggunaan: Kibbeh sering disajikan sebagai hidangan utama saat iftar atau sahur, melambangkan kekuatan dan energi untuk menjalani puasa.

3. Hareeseh

  • Deskripsi: Hareeseh adalah hidangan penutup manis yang terbuat dari semolina yang dicampur dengan yogurt, gula, dan minyak, kemudian dipanggang dan disiram dengan sirup gula.
  • Bahan Utama: Semolina, yogurt, gula, minyak, sirup gula, almond untuk hiasan.
  • Cara Membuat: Campurkan semolina, yogurt, gula, dan minyak hingga menjadi adonan. Tuang adonan ke dalam loyang, panggang hingga berwarna keemasan. Setelah matang, siram dengan sirup gula dan hiasi dengan almond.
  • Makna dan Penggunaan: Hareeseh sering disajikan sebagai hidangan penutup saat iftar, melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran.

4. Samosa

  • Deskripsi: Samosa adalah pastry yang diisi dengan campuran daging cincang, sayuran, dan rempah-rempah, kemudian digoreng hingga renyah. Hidangan ini juga dikenal sebagai sambousek di beberapa daerah.
  • Bahan Utama: Kulit pastry, daging cincang, bawang, kacang polong, kentang, rempah-rempah (seperti jintan dan ketumbar), minyak untuk menggoreng.
  • Cara Membuat: Isi kulit pastry dengan campuran daging cincang, sayuran, dan rempah-rempah. Lipat dan segel kulit pastry, kemudian goreng hingga berwarna keemasan dan renyah.
  • Makna dan Penggunaan: Samosa sering disajikan sebagai hidangan pembuka atau camilan saat iftar, melambangkan kelezatan dan kenikmatan.

5. Qatayef

  • Deskripsi: Qatayef adalah pancake mini yang diisi dengan krim atau kacang, kemudian digoreng dan disiram dengan sirup gula. Hidangan ini sangat populer selama bulan Ramadan.
  • Bahan Utama: Tepung, gula, ragi, isian (krim atau kacang), sirup gula.
  • Cara Membuat: Buat adonan pancake dan masak hingga berwarna keemasan. Isi pancake dengan krim atau kacang, lipat dan segel, kemudian goreng dan siram dengan sirup gula.
  • Makna dan Penggunaan: Qatayef sering disajikan sebagai hidangan penutup saat iftar, melambangkan kesenangan dan kebahagiaan.

Bahan-Bahan Khas dalam Kuliner Ramadan Suriah

1. Rempah-Rempah

  • Jenis Rempah-Rempah: Kayu manis, jintan, allspice, sumac, dan ketumbar adalah beberapa rempah yang sering digunakan dalam masakan Suriah.
  • Penggunaan: Rempah-rempah ini memberikan aroma dan rasa yang khas pada hidangan, menjadikannya lebih lezat dan beraroma.

2. Daging dan Sayuran Segar

  • Jenis Daging: Daging domba, sapi, dan ayam adalah bahan utama dalam banyak hidangan Suriah.
  • Jenis Sayuran: Tomat, mentimun, selada, bawang merah, dan kacang polong sering digunakan dalam masakan Suriah.
  • Penggunaan: Daging dan sayuran memberikan rasa yang kaya dan tekstur yang lezat pada hidangan.

3. Biji-Bijian dan Kacang-Kacangan

  • Jenis Biji-Bijian: Bulgur dan semolina adalah bahan pokok dalam banyak hidangan Suriah.
  • Jenis Kacang-Kacangan: Almond, pistachio, dan kacang polong sering digunakan dalam hidangan penutup dan makanan pembuka.
  • Penggunaan: Biji-bijian dan kacang-kacangan memberikan nutrisi dan tekstur yang unik pada hidangan.

4. Produk Susu

  • Jenis Produk Susu: Yogurt dan keju sering digunakan dalam masakan Suriah.
  • Penggunaan: Produk susu memberikan kelembutan dan rasa yang kaya pada hidangan.

Tips Menikmati Kuliner Ramadan Suriah

1. Jelajahi Restoran Tradisional

  • Restoran Tradisional: Kunjungi restoran yang menyajikan masakan Suriah tradisional untuk mencicipi hidangan iftar dan sahur yang autentik. Restoran seperti Naranj di Damaskus dan Beit Sitti di Amman adalah pilihan yang baik.
  • Acara Khusus: Beberapa restoran juga menawarkan hidangan khusus selama bulan Ramadan, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

2. Pasar Lokal

  • Pasar Tradisional: Pasar seperti Souq Al-Hamidiyah di Damaskus menawarkan berbagai hidangan khas Ramadan yang segar dan lezat.
  • Interaksi dengan Penjual: Berinteraksi dengan penjual di pasar memberikan wawasan tentang cara pembuatan dan sejarah hidangan Ramadan Suriah.

3. Memasak di Rumah

  • Resep Tradisional: Gunakan resep tradisional dan bahan-bahan segar untuk memasak hidangan Ramadan Suriah di rumah. Banyak resep tersedia secara online atau dalam buku masakan Timur Tengah.
  • Peralatan yang Tepat: Pastikan Anda memiliki peralatan masak yang tepat seperti panci, loyang, dan oven untuk membuat hidangan yang sempurna.

By admin